Diberdayakan oleh Blogger.

New

Artikel

Kolom Guru

Prestasi

Agenda Sekolah

Info Pendaftaran

Edukasi Bendera Tauhid di SMP Imam Syuhodo


Sukoharjo - Pembakaran bendera tauhid bisa dikatakan membawa dampak positif, salah satunya menjadi momen edukasi dan semakin memasyarakatkan bendera Rasulullah SAW tersebut. Hal ini di antaranya terjadi di SMP Muhammadiyah Imam Syuhodo. Sehari setelah viralnya video peristiwa pembakaran bendera tauhid oleh orang-orang berseragam loreng, salah satu pengajar sekolah tersebut mengenakan topi hitam bertuliskan kalimat tauhid. Saat para siswa melihatnya, ternyata beberapa di antaranya ada yang bertanya, “Ust kok pakai topi HTI?”

Hal ini justru dijadikan kesempatan untuk menerangkan kepada mereka. Selepas tilawah pagi, Ustadz Andika Rahmawan, salah satu pengajar di SMP Imam Syuhodo menerangkan tentang Ar Roya dan Al Liwa kepada para santri.

“Bendera yang bertuliskan kalimat tauhid itu bukan bendera milik organisasi tertentu, tapi bendera dan panji yang dulu pernah dipakai oleh Rasulullah SAW,” terangnya.

Ustadz yang juga sekretaris Majelis Tabligh PCM Blimbing tersebut menambahkan, bahwa bendera putih dengan tulisan hitam itu adalah bendera Rasulullah SAW yang disebut ‘Al Liwa’.

“Sedangkan bendera hitam dengan tulisan putih adalah panji Rasulullah SAW yang disebut ‘Ar Roya’. Kalimat yang tertulis di bendera Rasulullah itu adalah kalimat tauhid. Di mana setiap muslim pasti mengucapkan setiap hari dan menanamkan kalimat tauhid tersebut di dalam hati,” katanya menjelaskan.

Mendengar penjelasan ustadznya tersebut, para santri pun lantas menjadi faham. Beberapa di antara mereka bahkan menjadi antusias untuk memiliki topi dengan tulisan kalimat tauhid.

SMP Muhammadiyah Imam Syuhodo Buka Pendaftaran Santri Baru 2019/2020


INFORMASI PENDAFTARAN SANTRI BARU
SMP MUHAMMADIYAH IMAM SYUHODO
TAHUN PELAJARAN 2019 / 2020

PROGRAM PENDIDIKAN
Fullday school

KUOTA
2 kelas x 30 santri

WAKTU PENDAFTARAN :
1. Gelombang 1
Pendaftaran         : 1-18 Januari 2019
Observasi            : 19 Januari 2019
Pengumuman      : 22 Januari 2019
Daftar ulang         : 23-31 Januari 2019

2. Gelombang 2
Pendaftaran         : 1-18 April 2019
Observasi            : 19 April 2019
Pengumuman      : 23 April 2019
Daftar ulang         : 24-30 April 2019

Keterangan: Pendaftaran dilaksanakan pada hari Senin-Jumat pada jam kerja

PERSYARATAN PENDAFTARAN
 - Membayar administrasi Rp. 300.000,-
 - Mengisi dan mengumpulkan formulir pendaftaran
 - FC Kartu Keluarga (3 lembar)
 - FC Akta Kelahiran (3 lembar)
 - FC NISN (3 lembar)
 - FC raport SD/MI 2 semester akhir (2 lembar)
 - Pas Foto 3 X 4 hitam putih (4 lembar)
 - Surat keterangan Kepala Sekolah (untuk peringkat 1, 2 dan 3)
 - Mengikuti observasi calon santri baru
 - Mengikuti PPDB Online sesuai jadwal

KEUANGAN
Pembiayaan daftar ulang bagi yang diterima sebagai santri SMP Muhammadiyah Imam Syuhodo sebagai berikut :

- Uang Dana Pengembangan (UDP)
  > Alumni SD Imam Syuhodo        :  Rp 1.000.000
  > Non Alumni                                : Rp 2.000.000
- Syahriyah/SPP Juli                      :  Rp    500.000
  (termasuk makan dan snack)
- Buku                                             Rp   500.000
- Kegiatan Setahun                        Rp 1.000.000
- Seragam 6 Stel                            Rp    700.000
- Uang Infak Siswa (UIS)                Rp   100.000

Total Pembiayaan*)

- Alumni         : Rp 3.800.000
- Non Alumni  : Rp 4.800.000

*) Keterangan: Pembiayaan tersebut adalah untuk pendaftaran Gelombang 1


TEMPAT PENDAFTARAN :
Komplek SMP Muhammadiyah Imam Syuhodo Jl. H. Muslih Wonorejo Polokarto Sukoharjo Surakarta 57555 Telpon: (0271) 610749
Email: smpmu.imamsyuhodo@gmail.com
Web: www.smpmu-imamsyuhodo.com
FB: SMP Muhammadiyah Imam Syuhodo
IG: @smpmu.imamsyuhodo

NARAHUBUNG
> M. Nasri Dini, S.Pd.I (0856 4218 1128)
> M. Fatkhul Hajri, S.Pd (0856 4243 5696)
> Andika Rahmawan (0856 4212 1073)

Membumikan Korps Mubaligh Muhammadiyah



Oleh: M. Nasri Dini


 Pada rubrik Persyarikatan edisi No. 06/XVI (Idul Fitri 1439) dan No. 07/XVI (Idul Adha 1439) Majalah Tabligh menyajikan tulisan Dr. H. Syamsul Hidayat, M.A berjudul “Gerakan Tabligh Berkemajuan untuk Indonesia Berkeadaban”. Tulisan tersebut merupakan refleksi dari Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Majelis Tabligh PP Muhammadiyah. Pada bagian kedua tulisan tersebut membahas tentang diorganisirnya para mubaligh dalam Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) yang diharapkan nantinya akan menjadi mitra Majelis Tabligh Muhammadiyah di setiap jenjang kepemimpinan.

Sebelumnya, penulis sempat membaca broadcast yang tersebar via WA berisi nama-nama anggota KMM tingkat pusat (nasional) di mana Ustadz Syamsul Hidayat sebagai ketua dan Mas Fida ‘Afif, S.Hum sebagai sekretaris. Daftar anggota KMM tersebut terdapat nama-nama yang tidak asing bagi warga Muhammadiyah maupun kaum muslimin di Indonesia seperti Ust. Adi Hidayat, Lc, M.A; Ust. Bachtiar Nasir, Lc, M.M; Ust. Dr. Fahmi Salim, Lc, M.A; Ust. Syakir Jamaluddin, M.A, Ust. Drs. Syihabuddin Abu Deedat, M.A dan masih banyak yang lainnya.

Hal ini menggembirakan. Karena Muhammadiyah yang sangat besar ini tentu mempunyai ratusan bahkan ribuan mubaligh yang sudah selayaknya diorganisir dengan rapi. Namun yang masih menjadi pertanyaan bagi kami di akar rumput, sejauh mana efektifitas pembentukan KMM di tingkat pusat ini? Bagaimana regulasi dan sistem yang akan dijalankan? Bagaimana pula warga Muhammadiyah di tingkat Daerah, Cabang dan Ranting bisa mengakses para mubaligh tersebut? Karena kebijakan ini sama saja dengan fatamorgana semata jika ternyata hanya memampang daftar nama populer saja tanpa bisa diakses.

Sebelum peluncuran KMM Nasional ini, penulis sudah pernah mendengar tentang KMM dan KM3 (Korps Mubaligh Muda Muhammadiyah/Korps Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah). Melalui tulisan sederhana ini, penulis akan sedikit memberikan gambaran betapa warga Muhammadiyah sesungguhnya sangat haus dengan siraman ruhiyah utamanya dari mubaligh-mubaligh Muhammadiyah, atau minimal sejalan dengan Muhammadiyah.

Sekira setahun yang lalu, Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Blimbing Sukoharjo juga telah membentuk KMM di tingkat cabang, hal ini tidak lain karena kebutuhan mubaligh sangat besar. Selama ini para Pimpinan Ranting Muhammadiyah di Cabang Blimbing atau kaum muslimin secara umum biasanya langsung menghubungi personal jika membutuhkan mubaligh untuk mengisi di masjid atau pengajian yang mereka kelola. Melihat kondisi tersebut, Majelis Tabligh PCM Blimbing kemudian membentuk KMM dengan proses kurang lebih sebagai berikut:

 

1.   Perekrutan Anggota

Muhammadiyah Cabang Blimbing sebenarnya memiliki banyak SDM mubaligh. Hanya saja belum ada wadah yang bisa memanajemen mereka agar bisa berdakwah dengan teorganisir. Maka Majelis Tabligh PCM Blimbing pun membuka rekrutmen mubaligh untuk dimasukkan sebagai anggota KMM Cabang Blimbing. Sudah dua angkatan rekrutmen dan saat ini ada sekitar 120 mubaligh yang tergabung dalam KMM. Rekrutmen anggota KMM ini dilakukan oleh setiap ranting, salah satu syaratnya mubaligh tersebut sudah terbiasa mengisi pengajian. Sehingga Majelis Tabligh hanya tinggal memoles saja agar pada mubaligh tersebut lebih meningkat secara kapabililas.

 

2.   Pembekalan Awal KMM

Setelah proses rekrutmen, selanjutnya yang dilakukan oleh Majelis Tabligh adalah menggelar acara pembekalan. Ini dilakukan untuk menyamakan persepsi para mubaligh agar sejalan dengan visi amar makruf nahi munkar Muhammadiyah. Juga diberikan materi-materi ketablighan. Pada angkatan pertama, pembekalan KMM diberikan materi berupa: Kaderisasi Dakwah (Dr. KH. Ari Anshori, M.A - Ketua Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah); Retorika Dakwah (KH. Yunus Muhammadi - Ketua ITMAM Pusat); Stratergi Sukses Dakwah (KH. Ihsan Saifudin, S.Ag - Ketua Majelis Tabligh PDM Sukoharjo); Dakwah Fardiyah (Ust. Sahadi Abu Azzamain - Wakil Ketua Majelis Tarjih PDM Sukoharjo); Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (KH. Sholahuddin Sirizar, Lc, M.A - Direktur PonPes Imam Syuhodo); dan Tahsinul Qiroah (Ust. Qiqin Afandi - Wakil Ketua PCM Blimbing).

Sedangkan pada angkatan kedua, tema dan pemateri adalah sebagai berikut: Kaderisasi Dakwah (Ust. Sahadi Abu Azzamin); Istiqamah dalam Dakwah (KH. Ihsan Saefuddin, S.Ag); Dakwah Fardiyah (KH. Danusiri, M.Ag - Ketua Majelis Tabligh PWM Jawa Tengah); Membedah Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (KH. Sholahuddin Sirizar, Lc, M.A); Strategi Dakwah (Dr. KH. Okrisal Eka Putra, Lc, M.A - Sekretaris Majelis Tabligh PP Muhammadiyah); Retorika Dakwah (KH. Yunus Muhammadi); dan Tahsinul Qiroah (Ustadz Faruqq Setiawan, S.Pd.I - Sekretaris Majelis Tarjih  PCM Blimbing).

 

3.   Pemetaan Masjid Sasaran

Dengan mubaligh yang siap diterjunkan ke medan dakwah, Majelis Tabligh PCM Blimbing mensosialisasikan kepada ranting yang membutuhkan mubaligh untuk mengajukan permohonan kepada Majelis Tabligh. Awalnya, setiap ranting dijatah satu masjid untuk tempat tugas anggota KMM. Tapi ternyata antusiasme takmir masjid sangat besar, sehingga masjid yang didaftarkan ke Majelis Tabligh pun jumlahnya bervariasi sesuai kebutuhan. Karena banyaknya masjid dan KMM angkatan satu kurang maksimal, maka dibuka pendaftarang KMM angkatan kedua. Hingga saat ini, Majelis Tabligh sementara menyetop masjid yang mengajukan permohonan mubaligh, karena sudah lebih 80 masjid, sedangkan tidak semua anggota KMM bisa berangkat ke tiap masjid tersebut sendirian. Karena ada beberapa personil KMM yang memang secara usia sudah cukup tua, sehingga diperlukan pendamping yang juga anggota KMM.

 

4.   Penugasan Anggota

Dari 120an mubaligh anggota KMM Cabang Blimbing, mereka ditugaskan rutin setiap pekan sekali. Mayoritas masjid di ranting menghendaki waktunya setiap Kamis malam Jumat, bakda Maghrib atau bakda Isyak. Maka para anggota KMM tersebut berkeliling dari masjid satu di pekan ini ke masjid yang lain di pekan berikutnya, begitu seterusnya. Selain pengajian rutin dari masjid ke masjid, anggota KMM juga mengisi khutbah Jumat, khutbah shalat Idul Fitri dan Idul Adha, pengajian Aisyiyah dan pengajian lain sesuai permintaan. Semua tugas tersebut diorganisir dan dijadwalkan oleh koordinator KMM Cabang Blimbing.

 

5.   Evaluasi dan Pembekalan Rutin

Setelah menjalankan tugas, anggota KMM Cabang Blimbing juga rutin mengikuti pembekalan setiap pekan. Hal ini dilakukan agar para anggota KMM tersebut semakin berkembang dari hari ke hari. Ibarat ponsel, anggota KMM juga perlu untuk dicas setiap pekan sekali agar baterainya selalu full. Pembekalan pekanan ini diadakan setiap hari Kamis malam Jumat dari jam delapan hingga sepuluh malam. Selain pembekalan rutin, anggota KMM juga senantiasa melakukan evaluasi, agar dakwahnya dari hari ke hari semakin baik. Evaluasi mubaligh ini dilakukan oleh sesama mubaligh, atau oleh Majelis Tabligh PCM Blimbing sebagai payung organisasi di atasnya.

 

Penutup

Inilah program KMM yang sudah berjalan di Cabang Blimbing. Cabang, Daerah dan Wilayah lain tentu juga punya pola sendiri-sendiri dalam mengelola para mubaligh di wilayah dakwahnya masing-masing. Maka sudah selayaknya KMM Nasional juga harus punya pola yang bisa dijalankan agar program KMM ini bisa lebih dirasakan manfaatnya secara konkrit di masyarakat. Setelah tingkat pusat, tentu Majelis Tabligh Muhammadiyah di setiap jenjang kepemimpinan harus didorong untuk membentuk dan mengorganisir KMM. Karena di Cabang Blimbing yang secara kasat mata telah terdapat puluhan dan ratusan mubaligh saja, ternyata oleh masjid-masjid di tingkat ranting masing dianggap kurang SDM mubalighnya. Beberapa masjid ranting Muhammadiyah yang merasa tidak diperhatikan pun pada akhirnya ada yang diisi oleh mubaligh-mubaligh luar Muhammadiyah, meskipun mereka juga masih sangat berharap mubaligh Muhammadiyah bisa mengisi di tempat mereka. Lantas bagaimana dengan nasib dakwah di tempat-tempat terpencil?! Tentu kebutuhan akan semakin banyak dan tantangan dakwah pun semakin komplek. Semoga KMM ini bisa benar-benar membumi, sehingga seperti harapan Ustadz Syamsul dalam tulisannya, kebangkitan gerakan Tabligh Muhammadiyah yang mengusung paham Islam berkemajuan akan mengawal kokohnya Indonesia yang berkeadaban. Wallahu a’lam