Sukoharjo - Dalam rangka mempersiapkan datangnya tahun pelajaran baru 2019/2020 SMP Muhammadiyah Imam Syuhodo menggelar In House Training (IHT) di sekolah setempat.
Pada sesi kedua kegiatan ini, Senin (8/7/2019), Wakil Direktur Pondok Pesantren Imam Syuhodo Ustadz Sahadi Abu Azzamin menyampaikan materi tentang Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) dalam mengelola Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
Dalam materinya, Ustadz Sahadi menyampaikan bahwa instansi di bawah Muhammadiyah (termasuk sekolah) bukanlah lembaga berbasis bisnis murni.
"Makanya disebut sebagai AUM, Amal Usaha Muhammadiyah. Artinya kita harus memposisikan diri di dalamnya untuk beramal dan beribadah," terangnya.
Wakil Ketua Majelis Tarjih PD Muhammadiyah Sukoharjo ini juga mengingatkan kepada segenap pengelola AUM, khususnya di SMP Muhammadiyah Imam Syuhodo untuk selalu menjaga semangat keikhlasan.
"Aktifitas kita mengelola AUM adalah dalam rangka untuk membantu terwujudnya misi Muhammadiyah. Maka misi awal kita bekerja di AUM adalah ibadah. Perkara ada gaji, honor atau kompensasi yang kita terima, itu hanyalah bonus semata di dunia," tambahnya.
Menurutnya mencari nafkah di AUM tidak bisa menjadi tujuan yang berdiri sendiri. Ustadz Sahadi juga menambahkan bahwa gaji bekerja di AUM yang dibayarkan di dunia nilainya hanya separoh, sedangkan yang separoh lagi akan dibayar di akhirat sebagai tabungan pahala.
"Kita harus mensinkronkan antara kepentingan mencari nafkah dengan kepentingan perjuangan di persyarikatan atau kepentingan Allah," pesannya.
Pada akhir penyampainnya, Wakil Direktur Pondok Pesantren Imam Syuhodo ini berpesan agar segenap pengelola SMP Imam Syuhodo dapat berfastabiqul khairat untuk meningkatkan kualitas sekolah.
"Perjuangan memang penuh dengan pasang surut. Semoga masa-masa pahit yang dijalani suatu saat akan berbuah manis. Dan jangan lalai jika masa manis itu menyapa. Tetaplah ingat dengan masa-masa pahit yang pernah dijalani agar manisnya lebih terasa," pungkasnya.
Tidak ada komentar: