Diberdayakan oleh Blogger.

New

Artikel

Kolom Guru

Prestasi

Agenda Sekolah

Info Pendaftaran

Khutbah Jumat: Pegawai dan Majikan dalam Islam


Muhammad Nasri Dini

 

Khutbah Pertama:

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

 اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

 

Jamaah Jumat yang berbahagia...

Membuka khutbah Jumat siang ini, marilah kalimat syukur dan lafal Alhamdulillah selalu menjadi pembuka perjumpaan kita ini, karena semua tak akan mungkin bisa kita jalani tanpa adanya nikmat Allah SwT yang tak terhitung jumlahnya. Shalawat dan salam semoga selalu Allah SwT limpahkan kepada Nabi Muhammad saw, teladan sempurna umat manusia di segala tempat dan zaman.

Selanjutnya khatib tak pernah jemu menasihatkan kepada diri khatib pribadi maupun kepada jamaah Jumat sekalian agar selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SwT dengan keimanan dan ketakwaan yang sesungguhnya. Allah SwT berfirman,

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى

“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (QS. Al-Baqarah [2]: 197)


Maasyiral Muslimin Rahimakumullah...

Allah SwT berfirman,

وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ. الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ. وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ

“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.” [QS. Al Mutaffifin (83): 1-3]

 

Prof. Dr. Wahbah Az Zuhaili dalam tafsirnya menerangkan bahwa, “Jika engkau ingin agar hakmu dipenuhi secara sempurna, maka wajib pula memenuhi hak-hak manusia secara sempurna.” Artinya, jika orang hanya bersemangat dalam menuntut hak, namun melalaikan kewajibannya, maka dia termasuk orang yang curang seperti disebutkan di ayat ini. Celaka dan azablah yang akan didapat pada hari kiamat bagi siapa yang berlaku curang dalam takaran dan timbangan, yang mereka licik dalam memberikan hak-hak manusia.

 

Jamaah Jumat yang berbahagia...

Dikisahkan, seorang lelaki mengadu kepada Imam Asy Syafi’i rahimahullah. Bahwa gajinya cukup besar, 5 dirham sehari. Tapi rasanya hidupnya sempit sekali, uang selalu kurang dan istrinya tak henti mengeluh dan marah-marah. Anak-anaknya pun susah diatur dan membantah jika dinasihati. Lelaki ini pun meminta bimbingan Sang Imam. Imam Syafi’i pun menyuruhnya agar meminta kepada majikannya untuk mengurangi gajinya menjadi 4 dirham.

Karena menyadari bahwa kata-kata Sang Imam bukan sembarang petuah, dia ikuti juga meski tak masuk akal. Beberapa waktu kemudian dia menghadap Sang Imam dengan wajah yang tampak lebih cerah karena kesusahannya berkurang. Hidupnya yang dulunya sempit kini terasa pas-pasan, istri dan anaknya juga sudah lebih ‘mendingan’. Dia pun meminta petunjuk lagi kepada Imam Syafi’i. Imam Syafi’i ternyata masih menyuruhnya untuk mengurangi gajinya menjadi 3 dirham. Seperti sebelumnya, lelaki itu patuh meski petuah Sang Imam terasa lucu.

Beberapa waktu berselang dia kembali menghadap Imam Syafi’i dengan wajah berseri-seri. “Alhamdulillah ya Imam. Sejak gajiku hanya 3 dirham, justru rasanya hidup kami amat berlimpah. Semua keperluan terpenuhi. Bahkan kami bisa bersedekah. Istriku juga jadi begitu ramah dan penuh perhatian. Anak-anakku taat dan menyejukkan mata. Apa rahasia semua ini? Mengapa 5 dirham kurang, sedang 3 berlimpah?”

Imam Asy Safi’i rahimahullah menjawab dengan sebuah syair, “Dia kumpulkan yang haram pada yang halal untuk memperbanyak. Padahal jika yang haram merasuki yang halal maka ia akan merusak.”

 

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah...

Nasihat ini bukan diberikan kepada para majikan agar mengurangi gaji pegawainya, tetapi dikhususkan untuk para pegawai agar bisa menempatkan diri sesuai dengan kapasitasnya. Bekerja dengan maksimal agar gaji yang diterimanya pantas untuknya dan menjadikan berkah bagi diri dan keluarganya. Agar hak yang dia terima sesuai dengan kewajiban yang telah dia tunaikan. Lantas apa kewajiban majikan?  Dari ‘Abdullah bin ‘Umar ra, Nabi saw bersabda,

أَعْطُوا الأَجِيرَ أَجْرَهُ قَبْلَ أَنْ يَجِفَّ عَرَقُهُ

“Berikan kepada seorang pegawai upahnya sebelum keringatnya kering.” (HR. Ibnu Majah, shahih)

 

Jamaah Jumat yang berbahagia...

Hadis ini memberikan petunjuk dengan sangat terang dan jelas, bahwa di antara kewajiban majikan adalah memberikan gaji kepada pegawainya tepat waktu. Bersegera menunaikan hak pegawai setelah selesainya pekerjaan, atau sesuai kesepakatan kedua belah pihak tentang pemberian gaji. Tanpa ditunda-tunda. Juga tanpa dikurangi hak yang harus diterimanya. Sebagaimana sabda Nabi saw,

مَطْلُ الْغَنِيِّ ظُلْمٌ

“Menunda penunaian kewajiban (bagi yang mampu) termasuk kezaliman.” (HR. Al-Bukhari no. 2400 dan Muslim no. 1564)

 

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah...

Demikian khutbah pertama ini. Semoga Allah SWT menjadikan kita orang-orang yang dapat menunaikan tanggungjawab dan kewajiban dengan baik sebagaimana yang diamanahkan. Aamiin...

 

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم

 

Khutbah Kedua:

 

الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

 

Jamaah Jumat yang berbahagia...

Baik pegawai maupun majikan, keduanya sama-sama mempunyai hak dan kewajiban sesuai dengan yang disepakati di awal, atau yang sudah tertera dalam kontrak kerja. Kita semua harus memahami bahwa disamping berhak untuk mendapatkan apa yang menjadi hak kita, perlu juga kita ingat bahwa di waktu yang sama kita punya kewajiban yang harus ditunaikan.

 

Majikan yang hanya bisa menuntut kewajiban pegawai, sementara abai dan lalai dalam memberikan hak pegawainya, maka dia adalah majikan yang curang. Sebaliknya, pegawai yang hanya bisa menuntut haknya, tetapi ogah-ogahan dalam menjalankan pekerjaannya, maka dia terancam dengan ayat curang di atas. Harta yang dia dapatkan akan bercampur antara yang halal dan yang haram seperti nasihat Imam Syafi’i.

 

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah...

Semoga Allah SwT menjadikan kita sebagai majikan yang baik, begitu pula sebaliknya bagi para pegawai, semoga kita menjadi pegawai yang baik di mata Allah SwT. Keduanya wajib untuk selalu berjalan di atas jalan dan petunjuk Allah SwT dan Rasul-Nya. Demikian khutbah Jum’at kali ini. Marilah kita akhiri dengan doa.

 

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

 اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.

 اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً.

 اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

 رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ.

 سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

 

*) Dimuat di Majalah Suara Muhammadiyah No. 24/105 | 16-31 Desember 2020/1-16 Jumadal Ula 1442

Alur Pendaftaran Online SMP Muhammadiyah Imam Syuhodo TP 2021/2022

Sukoharjo - SMP Muhammadiyah Imam Syuhodo akan segera membuka penjaringan santri baru tahun pelajaran 2021/2022 mulai 10 November 2020 mendatang. Berikut kami informasikan alur pendaftaran online mulai dari pengisian formulir hingga daftar ulang



 

Segera Dibuka! Penjaringan Santri Baru TP 2021-2022


 

❓❔❓
Dibuka sebentar lagi

🏢 PROGRAM FULDAY SCHOOL
(NON ASRAMA/TIDAK MONDOK)
Tahun Pelajaran 2021/2022

📲📲📲
BANTU SHARE PADA YG LAIN, YA. SEMOGA BERMANFAAT...

Khutbah Jum’at: Muslim Wajib Good Looking


Khutbah Jum’at:

MUSLIM WAJIB GOOD LOOKING

 

M. Nasri Dini

 

Khutbah Pertama:

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

 

Jamaah Jumat yang berbahagia...

Marilah kita selalu bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dari-Nya dan bershalawat atas Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang istiqamah di jalan beliau hingga akhir zaman nanti. Selanjutnya tak lupa khatib mengajak kita semua untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan takwa yang sebenar-benarnya. Allah SWT berfirman,

 

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى

 

“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” [QS. Al-Baqarah (2): 197]


Maasyiral Muslimin Rahimakumullah...

Dari Abdullah bin Mas’ud RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

 

 لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِيْ قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ. قَالَ رَجُلٌ: إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُوْنَ ثَوْبُهُ حَسَناً وَنَعْلُهُ حَسَنَةً. قاَلَ: إِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ، الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

 

“Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada kesombongan seberat biji debu.” Ada seorang yang bertanya, “Sesungguhnya setiap orang suka (memakai) baju yang indah, dan alas kaki yang bagus, (apakah ini termasuk sombong?)”. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan, kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain”. [HR. Muslim]

 

Jamaah Jumat yang berbahagia...

Dari hadis Rasulullah SAW di atas, kita bisa mengambil dua hal sekaligus, yaitu pelajaran tentang aqidah dan pelajaran tentang akhlak. Dalam hal aqidah, hadis tersebut menerangkan tentang salah satu nama dan sifat Allah SWT, yaitu Maha Indah (Al Jamil). Tentu saja dengan keindahan yang dimiliki Allah SWT berbeda dengan semua makhluk-Nya. Keindahan-Nya adalah keindahan yang sempurna, yang tidak mampu dijangkau oleh akal seluruh manusia. Allah SWT berfirman,

 

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

 

“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.” [QS. Asy-Syura (42): 11]

 

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah...

Sedangkan dalam hal akhlak, hadis ini mengajarkan kepada kita akan dua hal, yaitu untuk tidak berlaku sombong, dan untuk selalu tampil good looking, enak untuk dipandang. Menghiasi dirinya dengan hal-hal yang indah lagi baik. Entah itu indah dalam hal fisik seperti yang disebutkan tersurat dalam hadis itu, memperindah penampilan di antaranya dengan memperbagus pakaian dan alas kaki. Juga disempurnakan dengan keindahan kepribadian yang juga harus dimiliki oleh setiap muslim, yaitu dengan tidak menolak kebenaran, bisa juga diartikan dengan selalu menghiasi diri dengan perkataan yang benar lagi jujur. Kepribadian seorang muslim yang baik juga tidak merendahkan orang lain dengan perkataan maupun perbuatan yang dia lakukan.

 

Jamaah Jumat yang berbahagia...

Sahabat Jabir RA mengisahkan, bahwa suatu hari Rasulullah SAW berkunjung ke rumahnya, lalu beliau melihat seorang lelaki yang rambutnya kusut dan acak acakan, spontan beliau SAW bersabda, “Tidakkah lelaki ini memiliki sesuatu yang dapat ia gunakan untuk merapikan rambutnya?” Jabir berkata, beliau juga melihat lelaki yang berpakaian kotor, maka beliau bersabda, “Tidakkah lelaki ini memiliki sesuatu yang dapat ia gunakan untuk mencuci bajunya?” [HR. Ibnu Hibban, dishahihkan Al Albani]

 

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah...

Maka sangat aneh dan disayangkan jika ada orang Islam, apalagi orang yang ditokohkan di kalangan masyarakat kaum muslimin, tetapi dia benci dan menunjukkan ketidaksukaannya terhadap orang Islam yang memperindah diri dan penampilannya. Seperti beberapa waktu yang lalu, di mana ada seorang pejabat yang mengatakan bahwa di antara jalan masuknya paham radikal ke masjid-masjid adalah melalui anak-anak muda yang good looking, penguasaan bahasa arabnya bagus dan hafal Al-Qur’an. Padahal Allah SWT berfirman,

 

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

 

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” [QS. Al A’raf (7): 31]

 

Jamaah Jumat yang berbahagia...

Demikian khutbah pertama ini. Semoga Allah SWT menjadikan kita orang-orang yang memperindah diri dan pribadi di atas jalan Allah SWT dan Rasul-Nya. Aamiin...

 

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم

 

Khutbah Kedua:

 

الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

 

Jamaah Jumat yang berbahagia...

Dalam sebuah hadis cukup panjang yang menerangkan tentang Islam, Imam dan Ihsan yang biasa juga disebut dengan ‘hadis Jibril’, Umar bin Khatab RA berkata, “Suatu hari ketika kami duduk-duduk di dekat Rasulullah SAW tiba-tiba datang seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya... (sampai akhir hadis)”

 

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah...

Kalau kita perhatikan dengan seksama perkataan Umar RA di awal hadis itu, maka kita juga akan bisa mengambil pelajaran tentang betapa sangat pentingnya good looking. Di mana seorang yang tidak dikenal oleh para sahabat, tetapi ‘tidak tampak padanya bekas perjalanan jauh’, artinya orang tersebut tetap menjaga penampilannya di hadapan Rasulullah dan para sahabat.

 

Jamaah Jumat yang berbahagia...

Semoga Allah SWT menjadikan kita orang-orang yang memperindah diri dan pribadi di atas jalan Allah SWT dan Rasul-Nya. Demikian khutbah Jum’at kali ini. Marilah kita akhiri dengan doa.

 

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.

اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً.

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

 


*) Tulisan ini pernah dimuat di rubrik Materi Khutbah pada Majalah Tabligh Edisi No. 10/XVIII Oktober 2020/Shafar 1442