KHUTBAH JUMAT: MENGATASI PENYAKIT
HASAD
OLEH:
ANDIKA RAHMAWAN
Guru SMP Muhammadiyah Imam Syuhodo
KHUTBAH
PERTAMA
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ
وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ
فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ
Jamaah
shalat Jumat yang berbahagia...
Alhamdulillah. Karena nikmat dan rahmat dari Allah SwT, hari ini kita bisa
menjumpai lagi hari yang sangat mulia dalam setia pekan, yaitu hari raya
Jum’at. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita
Nabi Muhammad saw,
beserta keluarga, sahabat dan orang-orang yang istiqamah di jalan beliau hingga
akhir zaman nanti. Tak lupa khatib berpesan untuk selalu meningkatkan ketakwaan
kepada Allah SwT,
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ
التَّقْوَى
“Berbekallah,
dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (Qs. Al-Baqarah [2]: 197)
Jamaah
shalat Jumat yang berbahagia...
Selain tubuh, hati kita juga bisa terjangkit
penyakit. Penyakit hati jauh lebih berbahaya. Sebab, efek yang ditimbulkannya
tidak saja dirasakan di dunia, tetapi berlanjut hingga di akhirat. Salah satu
penyakit hati yang sangat berbahaya adalah hasad. Hasad adalah faktor utama
tumbuh suburnya kebencian. Dari kebencian itulah akan muncul beragam tindak
kezaliman.
Sejarah telah membuktikan. Pembunuhan pertama kali
terjadi dipicu oleh hasad. Qobil membunuh saudara kandungnya karena hasad. Hal
yang sama juga terjadi pada Nabi Yusuf as. Ia dijerumuskan saudaranya ke dalam
sumur juga karena hasad. Itulah sebabnya Rasulullah saw memperingatkan umatnya
dari bahaya penyakit ini dalam sabdanya,
لاَ تَقَاطَعُوْا وَلاَ تَدَابَرُوْا
وَلاَ تَبَا غَضُوْا وَلاَ تَحَا سَدُوْا وَكُوْنُوْا إِخْوَانًا كَمَا أَمَرَ
كُمُ اللَّهُ
“Janganlah kalian memutuskan tali persaudaraan,
saling berpaling ketika bertemu dan saling membenci serta saling dengki.
Jadilah kalian bersaudara sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah.”
(HR.Muslim)
Jamaah
shalat Jumat yang berbahagia...
Apakah sesungguhnya hasad itu? Hasad adalah kebencian
pada orang lain disebabkan kebaikan yang ada pada dirinya. Alhasil pikiran
orang yang terserang hasad dikuasai oleh keinginan menghilangkan kebaikan yang
ada pada orang lain. Merasa tidak suka terhadap nikmat yang ada pada orang
lain, sudah disebut hasad, walau tidak menginginkan nikmat tersebut hilang.
Ibnu Taimiyah berkata, “Hasad adalah membenci dan tidak suka terhadap keadaan
baik yang ada pada orang yang dihasad.”
Ibnul Qayyim berkata, “Hasad (membuat si penderita)
benci kepada nikmat Allah Azza wa Jalla atas hamba-Nya, padahal Allah Azza wa
Jalla menginginkan nikmat tersebut untuknya. Hasad juga membuatnya senang
dengan hilangnya nikmat tersebut dari saudaranya, padahal Allah benci jika nikmat
itu hilang dari saudaranya.”
Allah
SWT berfirman,
وَلا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ
بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا
وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ
إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang
dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain.
(karena) bagi orang laki-laki ada bagian dari pada apa yang mereka usahakan,
dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan
mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui segala sesuatu.” (Qs.
an Nisa’ [4]:
32)
Jamaah
shalat Jumat yang berbahagia...
Meski sangat berbahaya, Islam telah menyediakan obat
untuk menerapi penyakit hasad tersebut. Salah satunya memandang setiap
peristiwa, baik menyenangkan atau tidak sebagai ketetapan dan takdir dari Allah SwT, maka penyakit hasad itu
dapat diredam. Sebab, takdir Allah SwT tidak
tertolak dan selalu tersimpan di baliknya hikmah dan kebaikan. Allah SwT berfirman,
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا
وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ
وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat
baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk
bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah [2]:
216)
Jamaah
shalat Jumat yang berbahagia...
Kalau kita menyadari bahwa semua adalah takdir Allah SwT, maka saat orang lain
mendapatkan kenikmatan, sifat hasad tak akan menyala. Sebab, keyakinan di atas
sudah membentenginya. Membiarkan hasad muncul akan menjadi sumber kegelisahan.
Karena substansi dari sifat hasad adalah menolak takdir dan ketentuan Allah SwT, padahal takdir Allah SwT tidak bisa ditolak.
Jamaah
shalat Jumat yang berbahagia...
Demikian khutbah pertama ini. Semoga Allah SwT memberi taufik dan
hidayah. Aamiin...
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ
اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ
العَلِيْمُ
KHUTBAH KEDUA
الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ
نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Jamaah
shalat Jumat yang berbahagia...
Ubadah bin Shamit ra, salah seorang sahabat Rasulullah
saw, pernah berpesan kepada anaknya, “Wahai anakku, sungguh engkau tidak akan
mendapatkan kelezatan hakikat iman hingga engkau meyakini bahwasanya apa yang
telah ditakdirkan oleh Allah akan menimpamu tidak akan luput darimu, dan apa
yang ditakdirkan tidak menimpamu tidak mungkin mengenai dirimu.” (HR. Abu
Dawud)
Jamaah
shalat Jumat yang berbahagia...
Semoga kita dapat terhindar dari penyakit hasad,
sebuah penyakit hati yang dapat membuat amalan kebaikan kita menjadi sia-sia.
Rasulullah saw
bersabda,
إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ
الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ
“Hati-hatilah kalian dari hasad, karena sesungguhnya
hasad itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Dawud)
Berbahagilah orang-orang yang bisa mengatasi
penyakit hasad, semoga kita termasuk di dalamnya. Aamiin...
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا
عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا
وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي
قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن
لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ.
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ، ثَبِّتْ
قَلْبِى عَلَى دِينِكَ، اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى
طَاعَتِكَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ.
وَصَلى الله وسَلم عَلَى مُحَمد تسليمًا كَثيْرًا وآخر دَعْوَانَا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
Comments