ANDIKA RAHMAWAN
Guru SMP Muhammadiyah Imam Syuhodo
KHUTBAH
PERTAMA
الْحَمْدُ لِلَّهِ
الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا
اللَّهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ
إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمّ صَلِّ
وَسَلِّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ
بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
عَلَيْكَ بِتَقْوَى
اللهِ مَا اسْتَطَعْتَ، وَاذْكُرِ اللهَ عِنْدَ كُلِّ حَجَرٍ وَشَجَرٍ، وَمَا
عَمِلْتَ مِنْ سُوْءٍ فَأَحْدِثْ لَهُ تَوْبَةً، اَلسِّرُّ بِالسِّرِّ
وَالْعَلَانِيَةُ بِالْعَلَانِيَةِ
أَمَّا بَعْدُ
Jamaah
Jum’ah Hafizhakumullah…
Alhamdulillahirabbil
‘alamin. Hanya semata karena nikmat dan rahmat dari Allah SwT, kita hari ini
dapat berjumpa kembali dengan hari yang teramat mulia pada setiap pekan, yakni hari
raya Jum’at. Semoga salam serta shalawat selalu Allah SwT curahkan kepada
junjungan besar kita Rasulullah Muhammad saw, juga kepada keluarga, serta
sahabat dan begitu pula bagi orang-orang yang senantiasa istiqamah meniti jalan
beliau hingga hari akhir nanti.
Jamaah
Jum’ah Hafizhakumullah…
Hidupnya
manusia di hamparan bumi ini tentu tidak dapat lepas dari berbagai macam cobaan
dan ujian. Allah SwT melalui cobaan yang diberikan tersebut, bermaksud untuk
mengklasifikasikan atau menyaring golongan hamba-hamba-Nya, mana di antara
mereka yang termasuk hamba yang bertakwa dan mana di antara mereka yang
tergolong hamba yang ingkar. Allah SwT berfirman,
وَقَطَّعْنَٰهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ أُمَمًا
ۖ مِّنْهُمُ ٱلصَّٰلِحُونَ وَمِنْهُمْ دُونَ ذَٰلِكَ ۖ وَبَلَوْنَٰهُم بِٱلْحَسَنَٰتِ
وَٱلسَّيِّـَٔاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Dan
Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada
orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba
mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar
mereka kembali (kepada kebenaran).” (QS.
Al-A’raf: 168)
Jamaah
Jum’ah Hafizhakumullah…
Di
antara ujian yang diberikan oleh Allah SwT untuk umat manusia yaitu adanya
bermacam-macam fitnah, yang paling sering membuat anak manusia tergelincir di
antaranya ada tiga, yaitu: harta, tahta dan wanita. Jamak kita temui insan yang
awalnya shalih, pada akhirnya berbalik dari keimanannya karena terlena dengan
fitnah tersebut.
Pertama,
Fitnah Harta. Harta merupakan salah satu ujian yang
terdahsyat bagi manusia. Bahkan ada muslim yang awalnya taat pun terpaksa harus
lepas dari keimannya gegara tawanan harta. Rasulullah saw bersabda,
إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً،
وَفِتْنَةُ أُمَّتِي الْمَالُ
“Sesungguhnya
setiap umat itu mendapat ujian, dan ujian pada umatku adalah harta.” (HR.
At-Tirmizi, Sahih menurut al-Albani)
Sebagai
muslim kita harus merenungkan kembali wasiat Rasulullah saw yang dahulu beliau
nasihatkan kepada para sahabat saat Abu Ubaidah bin Jarrah datang dari Bahrain
dengan membawa upeti, “Bergembiralah dan harapkanlah apa-apa yang akan
menyenangkan kalian. Maka demi Allah! Bukan kemiskinan yang aku khawatirkan
atas kalian. Akan tetapi aku khawatir akan dibentangkan dunia atas kalian
sebagaimana telah dibentangkan atas orang-orang sebelum kalian. Lalu kalian pun
berlomba-lomba padanya sebagaimana mereka berlomba-lomba padanya. Kemudian
dunia itu akan menghancurkan kalian sebagaimana telah menghancurkan mereka.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Jamaah
Jum’ah Hafizhakumullah…
Kedua,
Fitnah Tahta. Ujian yang kedua ini tidak kalah
berbahayanya dari yang pertama. Hendaknya kita berhati-hati dari fitnah tahta,
jabatan atau kedudukan. Rasulullah saw bersabda,
إِنَّكُمْ
سَتَحْرِصُونَ عَلَى الْإِمَارَةِ، وَسَتَكُونُ نَدَامَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Sesungguhnya
kalian akan berambisi untuk mendapatkan kekuasaan, padahal kekuasaan itu akan
menjadi penyesalan pada hari Kiamat.” (HR. Al-Bukhari)
Dari
Ka’ab bin Malik RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,
مَا
ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلَا فِيْ غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ
عَلَى الْمَالِ وَالشَّرَفِ لِدِيْنِهِ
“Dua
serigala yang lapar yang dilepas di tengah kumpulan kambing, tidak lebih
merusak dibandingkan dengan sifat tamak manusia terhadap harta dan kedudukan
yang sangat merusak agamanya.” (HR. At Tirmidzi dan Ibnu Hibban, Shahih)
Nabi
Muhammad saw menggambarkan rusaknya agama seseorang karena rakusnya seseorang
kepada harta dan kedudukan, lebih parah dari rusaknya tubuh kambing yang
dicabik-cabik oleh dua serigala lapar yang rakus. Padahal dua serigala yang
kelaparan, pasti akan menjadi teramat buas saat melihat seekor kambing.
Keduanya akan saling berebut kambing tersebut untuk segera dimakan. Kerakusan dan
kebuasan dua serigala tersebut pasti akan segera mencabik-cabik tubuh kambing
yang awalnya utuh, sehingga berakhir dalam keadaan rusak tercabik-cabik.
Jamaah
Jum’ah Hafizhakumullah…
Ketiga,
Fitnah Wanita. Di setiap zaman akan kita jumpai bukti
nyata bahwa salah satu ujian terberat bagi manusia adalah ujian dari lawan
jenis. Ahli ibadah pun juga ada yang terpeleset karena godaan lawan jenis. Perdamaian
dan peperangan juga bisa timbul karena dipicu oleh lawan jenis. Rasulullah saw
bersabda,
مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ
عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
“Aku
tidak meninggalkan ujian sesudahku yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki
selain dari wanita.” (HR. Al-Bukhari)
Rasulullah saw
bersabda,
فَاتَّقُوا الدُّنْيَا، وَاتَّقُوا
النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِي النِّسَاءِ
“Maka
berhati-hatilah terhadap dunia dan wanita, karena fitnah yang pertama kali
terjadi pada Bani Israil adalah karena wanita.” (HR. Muslim)
Jamaah
Jum’ah Hafizhakumullah…
Tidak
dapat disangkal bahwa fitnah harta, tahta dan wanita adalah ujian yang teramat
berat. Maka jangan pernah sedikitpun kita menyepelekan tiga fitnah tersebut.
Kita tidak tahu, ada di antara fitnah harta, tahta, dan wanita tersebut, mana
yang akan Allah SwT timpakan kepada kita. Bahkan bukan mustahil dalam satu
waktu sekaligus Allah SwT menimpakan kita dengan tiga fitnah tersebut. Hal yang
harus kita lakukan yaitu selalu membentengi diri dengan iman yang kokoh agar
kita tidak gampang terombang ambing saat Allah SwT menguji kita dengan badai fitnah
dari harta, tahta dan wanita tersebut.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْأنِ
العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ ال اَيَاتِ وَ ذِكْرِالحَكِيْمِ
وَ تَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمِ
KHUTBAH
KEDUA
الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ
نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Jamaah
Jum’ah Hafizhakumullah…
Menggapai
surga memang tidak mudah. Rasulullah SAW bersabda,
حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ،
وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ
“Surga
itu diliputi dengan hal-hal yang dibenci oleh jiwa, dan Neraka itu diliputi
dengan hal-hal yang sesuai dengan keinginan syahwat.” (HR. Muslim)
Demikian
yang dapat kami sampaikan. Semoga Allah SWT meneguhkan iman kita dan
menyelamatkan kita dari berbagai macam fitnah dan ujian. Aamiin...
اِنَّ اللهَ
وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ
عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ
مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
اللَّهُمَّ إِنِّي
أَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ
دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا
رَبَّنَا لَا
تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَاۚ اِنَّكَ
اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
اَللَّهُمَّ أَرِنَا
الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً
وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ
رَبَّنَا آتِنَا فِي
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Comments