Sukoharjo - Dalam rangka ikhtiar untuk menjaga eksistensi
dakwah sebagai ruh Persyarikatan Muhammadiyah di Kabupaten Sukoharjo, Majelis
Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sukoharjo menggelar pengukuhan dan
pembekalan Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Sukoharjo, bertempat di Aula
Utama Islamic Center Muhammadiyah Aisyiyah (ICMA) Cabang Blimbing, Polokarto, Ahad
(12/11/2023).
Hadir dalam pengukuhan tersebut, Ketua Majelis
Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Dr. KH. Ali Trigiyatno,
M.Ag sekaligus sebagai pemateri pembekalan, Wakil Ketua PDM Sukoharjo Drs. H.
Muhammad Mahmudi, M.Pd, Penasihat Majelis Tabligh PDM Sukoharjo KH. Bimawan
Syamsudin, S.P dan KH. Ihsan Saifudin, S.Ag, serta Ketua PCM Blimbing KH. Andi
Asadudin, S.Psi selaku tuan rumah.
Di antara anggota KMM yang dikukuhkan
saat itu adalah Andika Rahmawan, guru SMP Muhammadiyah Imam Syuhodo yang
dikukuhkan sebagai Sekretaris KMM Daerah Sukoharjo.
Sekretaris Majelis Tabligh PDM Sukoharjo
Yusuf Fa’iqudin saat membacakan Surat Keputusan menyebutkan bahwa ada 82
anggota KMM Daerah Sukoharjo yang dikukuhkan.
“Pengukuhan KMM Daerah Sukoharjo ini
dilaksanakan berdasarkan Program Kerja Majelis Tabligh PDM Sukoharjo,”
tambahnya.
Ketua Majelis Tabligh PDM Sukoharjo Ahmad
Zanin Nu’man, M.Pd.I menyampaikan, tujuan dari diselenggarakannya pengukuhan sekaligus
pembekalan KMM Daerah Sukoharjo ini karena tugas dakwah Persyarikatan
Muhammadiyah.
Menurutnya, Muhammadiyah yang sudah dikenal
sebagai organisasi Islam memiliki ruh dakwah yang begitu kental.
“Sebagaimana pesan KH. AR Fakhrudin, ruh
Muhammadiyah adalah dakwah, maka KMM harus menjadi ujung tombak dalam
menghidupkan dan menumbuhsuburkan dakwah persyarikatan utamanya di Kabupaten Sukoharjo,”
ungkapnya.
Menurut Zanin, 82 anggota KMM Daerah
Sukoharjo ini merupakan kombinasi yang diambil dari personalia PDM Sukoharjo,
seluruh anggota Majelis Tabligh PDM Sukoharjo, serta masing-masing perwakilan
dari PCM dan Pondok Pesantren Muhammadiyah se-Sukoharjo.
Wakil Ketua PDM Sukoharjo KH. Mahmudi dalam
sambutannya berpesan kepada para anggota KMM agar senantiasa menjaga dakwah dengan
manhaj dan pemahaman persyarikatan.
“Jangan sampai masjid-masjid yang
sebenarnya wakafnya diserahkan kepada Muhammadiyah, tapi karena minimnya
mubaligh Muhammadiyah yang mengisi di masjid tersebut, pada akhirnya malah diisi
oleh orang lain yang pemahamannya tidak sama bahkan berseberangan dengan
Muhammadiyah,” pesannya.
Sementara itu, Ketua Majelis Tabligh PWM Jateng,
Dr. KH. Ali Trigiyatno, M.Ag dalam pemaparannya menuturkan, konsep dakwah akan
senantiasa berubah menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Lebih-lebih metode
dakwah, harus relevan dengan umat yang akan didakwahi.
Ali menekankan, supaya dakwah yang
dilakukan oleh mubalig Muhammadiyah lebih dapat diterima masyarakat dengan
lebih luas, mubaligh Muhammadiyah harus dapat menguasai berbagai platform media
sosial yang kini dipakai sebagai sarana dakwah oleh berbagai kalangan.
“Mubaligh Muhammadiyah juga harus
menguasai materi-materi praktis yang dibutuhkan oleh masyarakat. Jangan samapai
karena kita tidak menguasai materi, maka materi justru disampaikan oleh orang-orang
yang mempunyai pemahaman lain dengan Muhammadiyah,” pesannya.
Ali juga menyampaikan bahwa pihaknya
pernah menyusun materi khutbah praktis yang isinya sangat diperlukan oleh
masyarakat, utamanya warga Muammadiyah, di antaranya terbit dalam bentuk buku
materi khutbah tentang zakat.
Ketua KMM Daerah Sukoharjo Harjanto,
S.Pd.I saat menutup acara ini menyampaikan bahwa pengukuhan KMM tingkat Daerah
ini merupakan titik awal, ke depan Majelis Tabigh PDM Sukoharjo bersama Majelis
Tabligh di masing-masing PCM akan menginisiasi pembentukan KMM di setiap cabang
se-Kabupaten Sukoharjo.
“Saat ini KMM Cabang yang sudah lama
aktif, di antaranya adalah KMM Cabang Blimbing, 140 mubaligh sudah rutin mengisi
di 125 masjid se-Kecamatan Polokarto di setiap pekan,” ungkapnya.
Tidak ada komentar: