Oleh:
H. Sholahuddin Sirizar, Lc, M.A
Direktur Pondok Pesantren Modern Imam Syuhodo
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ
ٱلْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ
بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ
يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.
أَشْهَدُ أَنْ
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ.
اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ، أَمَّا بَعْدُ:
Hadirin
dan hadirat sekalian yang berbahagia...
Pertama,
mari kita selalu panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Swt. yang telah memberi
kita nikmat terbesar dalam urusan dunia dan akhirat, yaitu nikmat iman dan
Islam. Dengan nikmat ini, kita semua akan hidup dalam kebahagiaan, baik di
dunia maupun di akhirat. Tanpa nikmat ini, semua manusia akan menderita di
akhirat nanti. Maka, mari kita jaga nikmat ini agar tidak lepas dari kita.
Shalawat
dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad Saw., yang dengan izin
Allah telah membawa kita dari kegelapan menuju jalan yang terang-benderang.
Kaum
Muslimin yang berbahagia... Sebentar lagi kita akan kedatangan tamu istimewa,
yaitu bulan Ramadhan, bulan yang penuh keberkahan. Mari kita semua berdoa agar
Allah benar-benar mempertemukan kita kembali dengan bulan tersebut dalam
keadaan aman, nyaman, iman yang kuat, serta sehat wal afiat, sehingga kita bisa
memaksimalkan amal ibadah di bulan tersebut untuk menggapai keberkahan dari
Allah Swt. Aamiin...
Telah
menjadi kebiasaan umat Islam di Indonesia, ketika bulan Ramadhan tiba, para
ustadz, muballigh, penceramah, dan da’i berkeliling ke berbagai daerah dan
komunitas untuk menyampaikan ceramah dan khutbah guna menyemangati kaum
Muslimin dalam menyambut bulan Ramadhan. Namun, semangat itu kadangkala tidak
dibarengi dengan ilmu agama yang benar, sehingga ada ustadz yang menyampaikan
hadits tanpa penyeleksian apakah hadits tersebut shahih, dhaif, atau bahkan
maudhu’ (palsu). Kita semestinya mencermati dengan seksama peringatan dari
Rasulullah Saw. kepada siapa saja yang berbohong atas nama beliau, termasuk
dalam hal yang berkaitan dengan bulan Ramadhan.
Rasulullah
Saw. bersabda:
إِنَّ كَذِبًا عَلَيَّ لَيْسَ
كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ، مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ
مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
"Sesungguhnya
berdusta atas namaku tidaklah sama dengan berdusta kepada selainku. Barangsiapa
yang berdusta atas namaku secara sengaja, maka hendaklah dia menempati tempat
duduknya di neraka." (HR. Bukhari dan Muslim)
Oleh
karena itu, hendaknya setiap penceramah benar-benar berusaha menyeleksi
kesahihan hadits yang akan disampaikan kepada masyarakat. Jangan sampai
menyampaikan hadits yang dhaif, apalagi hadits maudhu’ (palsu), supaya kita
tidak termasuk dalam ancaman Rasulullah Saw. di atas.
Contoh Hadits Dhaif dan Maudhu’
Terdapat
beberapa hadits yang masyhur (terkenal di masyarakat) tentang Ramadhan, tetapi
setelah diteliti ternyata termasuk hadits dhaif bahkan maudhu’. Di antaranya:
- "وَهُوَ
شَهْرٌ أَوَّلُهُ رَحْمَةٌ، وَأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ، وَآخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ
النَّارِ"
"Bulan
Ramadhan adalah bulan yang awalnya adalah rahmat, pertengahannya adalah
ampunan, dan akhirnya adalah pembebasan dari neraka."
Keterangan:
- Hadits ini diriwayatkan oleh
Ibnu Khuzaimah, Al-Muhamili dalam Amalinya, dan Al-Asbahani dalam At-Targhib.
- Sanad hadits ini dhaif,
karena terdapat perawi yang lemah, yaitu Ali bin Zaid bin Jad’an.
- Beberapa ulama yang
mengomentari kelemahannya:
- Ibnu Sa’ad: “Di dalamnya ada
kelemahan dan jangan dijadikan hujjah.”
- Imam Ahmad bin Hanbal: “Tidak
kuat.”
- Ibnu Ma’in: “Dhaif.”
- Ibnu Abi Khaitsamah: “Lemah di
segala penjuru.”
- Ibnu Khuzaimah: “Jangan
berhujjah dengan hadits ini, karena jelek hafalannya.”
- Ibnu Hajar dalam Al-Athraf: “Sumbernya
pada Ali bin Zaid bin Jad’an, dan dia lemah.”
- Ibnu Abi Hatim dalam ‘Ilalul Hadits (1/249): “Hadits ini mungkar.”
- "لَوْ
يَعْلَمُ الْعِبَادُ مَا فِي رَمَضَانَ لَتَمَنَّتْ أُمَّتِي أَنْ يَكُونَ
السَّنَةُ كُلُّهَا رَمَضَانَ"
"Seandainya
kaum Muslimin tahu keutamaan yang ada di dalam Ramadhan, niscaya umatku akan
berangan-angan agar satu tahun seluruhnya adalah Ramadhan."
Keterangan:
- Hadits ini diriwayatkan oleh
Ibnu Khuzaimah dan Ibnul Jauzi dalam Kitabul Maudhuat, serta Abu Ya'la
dalam Musnad-nya.
- Hadits ini maudhu’ (palsu).
Penyebabnya adalah Jarir bin Ayyub, yang menurut Ibnu Hajar dalam Lisanul
Mizan, adalah perawi yang dikenal suka memalsukan hadits.
- Komentar ulama:
- Al-Bukhari: “Mungkarul
hadits.”
- An-Nasa’i: “Matruk
(ditinggalkan) haditsnya.”
- Ibnul Jauzi: “Hadits ini
palsu.”
- Ibnu Khuzaimah: “Jika hadits
ini shahih, karena dalam hatiku ada keraguan pada Jarir bin Ayyub
Al-Bajali.”
Penutup
Demikian
yang dapat saya sampaikan, semoga dapat menjadi motivasi bagi para penceramah
untuk lebih selektif dalam memilih hadits yang disampaikan. Dengan demikian,
kita bisa mendapatkan keberkahan dari Allah Swt. dan terhindar dari ancaman
Rasulullah Saw. Aamiin.
Tidak ada komentar: