Oleh: H. Khoirul Umam, Lc
Anggota Majelis Tabligh PDM
Sukoharjo
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ، وَٱلصَّلَاةُ وَٱلسَّلَامُ
عَلَىٰ رَسُولِ اللَّهِ، وَعَلَىٰ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، وَلَا حَوْلَ
وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، أَمَّا بَعْدُ.
Kaum muslimin rahimakumullah…
Setelah kita memanjatkan puji syukur
ke hadirat ilahi Rabbi, serta berkirim salam dan shalawat kepada Baginda
Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, marilah bersama-sama kita
meningkatkan kualitas iman dan Islam kita, terutama di bulan yang mulia ini
dengan melaksanakan banyak amal-amal shalih dan berusaha menjauhi hal-hal yang
bisa merusak amal.
Dalam kesempatan yang mulia ini,
kami akan menyampaikan satu tema kajian tentang perusak amal di bulan Ramadhan.
Kaum muslimin rahimakumullah...
Dasar dan pijakan kita melaksanakan
ibadah Shiyam Ramadhan adalah semata-mata karena atas dasar iman dan
pengharapan pahala yang besar dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sebagaimana
sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا
وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa berpuasa di
bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala maka Allah akan mengampuni
dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Iman bukan hanya sekedar ucapan
tetapi iman adalah perbuatan, iman bertambah dengan ketaatan dan berkurang
dengan kemaksiatan. Demikian pula pahala puasa kita akan berkurang bahkan bisa
hilang tiada memiliki pahala dan kebaikan.
Berikut kami sampaikan tentang
perusak perusak amal di bulan Ramadhan:
1. Beramal Tanpa
Ilmu
Ilmu adalah cahaya yang menerangi
jalan yang kita lalui, tanpanya kita akan tersesat jauh dari jalan yang kita
tuju. Ibnu Qayyim Al Jauziyah rahimahullah beliau berkata:
Orang yang beramal tanpa ilmu
seperti orang yang berjalan tanpa panutan. Maka bisa dimaklumi dia akan
tersesat jalan dan tidak akan sampai pada tujuan.
إِنَّ ٱلْعَامِلَ بِلاَ عِلْمٍ كَٱلسَّائِرِ
بِلاَ دَلِيلٍ.
Juga ada ungkapan yang lain
" ilmu adalah cahaya dan kebodohan adalah kegelapan "
الْعِلْمُ نُورٌ وَالْجَهْلُ ظَلَامٌ.
2. Masih Gemar
Maksiat
Nabi shallallahu alaihi wasallam
bersabda:
رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ
الجُوْعُ وَالعَطَشُ
"Betapa banyak orang yang
mengerjakan puasa namun tidak dapat dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga
saja." (HR. Ahmad)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ
وَالشَّرَبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ
"Puasa bukanlah hanya menahan
makan dan minum saja, akan tetapi puasa adalah menahan diri dari perkataan
sia-sia dan ucapan kotor.” (HR. Ibnu khuzaimah)
3. Pelit dan
Kikir
Bulan Ramadhan adalah bulan
kesempatan untuk banyak berderma, baik dengan harta ataupun dengan apapun.
Adalah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam orang yang paling dermawan di
bulan Ramadhan, bahkan sangking dermawannya diibaratkan seperti angin yang
berhembus. Namun sangat disayangkan, masih ada orang yang pelit dan bakhil
berderma di bulan penuh ampunan ini. Allah Subhanahu Wa Ta'ala mencela sikap bakhil
ini dalam firman-Nya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ
يَبْخَلُوْنَ بِمَاۤ اٰتٰٮهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ هُوَ خَيْـرًا
لَّهُمْ ۗ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ ۗ سَيُطَوَّقُوْنَ مَا بَخِلُوْا بِهٖ يَوْمَ
الْقِيٰمَةِ ۗ وَ لِلّٰهِ مِيْرَا ثُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ وَا للّٰهُ
بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
"Dan jangan sekali-kali
orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari
karunia-Nya, mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu
buruk bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di
lehernya) pada hari Kiamat. Milik Allah-lah warisan (apa yang ada) di langit
dan di bumi. Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS.
Ali 'Imran [3]: 180)
4. Puasa tapi
Tidak Shalat
Shalat adalah tiang agama, barang
siapa yang menegakkan shalat maka dia menegakkan agamanya, sebaliknya barang
siapa yang meninggalkan maka dia telah merobohkan agamanya. Para alim ulama
telah sepakat bahwa barang siapa meninggalkan shalat maka dia kafir dan wajib
bertaubat. Sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:
إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ
الشِّرْكِ وَالكُفْرِ ، تَرْكَ الصَّلاَةِ
"Pembatas antara seorang
muslim dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat." (HR.
Muslim)
5. Shalat
Tarawih Tidak Tuma'ninah
Menghidupkan malam dengan shalat
tarawih adalah termasuk amal unggulan di dalam bulan Ramadhan. Sabda Rasulullah
shalallahu alaihi wasallam:
مَنْ
قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa menghidupkan
malam bulan Ramadhan dengan shalat tarawih karena iman dan mengharap pahala,
maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Al Bukhari)
Namun sayang ada sebagian kaum
muslimin yang tidak memperhatikan adab tata cara shalat yang sesuai sunnah Nabi
Muhammad shalallahu alaihi wasallam. Sehingga mereka terburu-buru dalam
mengerjakan shalat, shalat tarawih super cepat. Hal ini tidak dibenarkan oleh
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu
beliau berkata:
إِنَّهُ نَهَىٰ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّىٰ
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُصَلِّيَ الرَّجُلُ مُخْتَصِرًا.
“Nabi Muhammad shalallahu
alaihi wasallam melarang seseorang shalat dengan cara terburu-buru." (HR.
Bukhari dan Muslim)
Bahkan sebaliknya shalat yang baik
adalah yang lama berdirinya. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:
أَفْضَلُ الصَّلَاةِ طُولُ الْقُنُوتِ.
"Sebaik-baik shalat adalah yang
lama berdirinya.” (HR. Muslim)
6. Tidak
Sahur dan Tidak Menyegerakan Berbuka
Sahurlah meskipun dengan seteguk air
putih atau sesuatu yang bisa dimakan. Karena sesungguhnya sahur itu mengandung
keberkahan. Sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam:
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً.
"Sahurlah! Sesungguhnya di
dalam sahur itu adalah berkah." (HR. Bukhari)
Berkah sahur adalah menambah
kekuatan fisik untuk melaksanakan puasa dan aktifitas yang baik lainnya. Sedangkan
menyegerakan berbuka adalah bentuk menyegerakan kebaikan. Nabi Muhammad shalallahu
alaihi wasallam bersabda:
فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ
أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ.
"Sesungguhnya perbedaan antara
puasa kita dengan puasa Ahlul kitab adalah makan sahur." (HR. Muslim)
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala senantiasa
menjaga iman dan Islam kita, mendapatkan predikat hamba-hamba Allah Subhanahu
Wa Ta'ala yang bertakwa.
بَارَكَ اللَّهُ فِيكُمْ
نَصْرٌ مِّنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ،
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ.
Tidak ada komentar: