Diberdayakan oleh Blogger.

New

Artikel

Kolom Guru

Prestasi

Agenda Sekolah

Info Pendaftaran

» » » Puasa dan Kesehatan


Oleh: dr. H. Guntur Subyantoro, M.Si

(Wakil Ketua PDM Sukoharjo)

  

Selama lebih kurang 13-14 jam dimana puasa kita jalani, ada mekanisme yang luar biasa dari sistem imunitas/kekebalan tubuh yang terbentuk sebagai akibat berpuasa. Perintah puasa dalam QS. Al Baqarah 183 yang diwajibkan atas orang beriman, ternyata secara langsung memberikan kekebalan bagi yang menjalankannya.

 

Kuasa Allah SWT mengatur mekanisme dalam tubuh pada seseorang yang berpuasa sehingga imunitas pun terbentuk. Itulah kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya yang menjalani ibadah puasa.

 

Pergeseran pola makan dari tiga kali sehari semalam (bahkan lebih sering tidak beraturan) di luar bulan Ramadhan, menjadi pola makan ketika menjelang Subuh (sahur) dan selepas Maghrib (berbuka) pada saat bulan Ramadhan membuat tubuh kita jauh lebih sehat. 

 

Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO) pernah menegaskan, puasa terbukti menyehatkan dari berbagai sisi, yakni fisik, psikis, sosial, hingga spiritual. Dari kesehatan fisik, ternyata puasa menimbulkan manfaat yang menakjubkan.

 

Ketika seseorang berpuasa, tidak ada asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh sehingga sumber energi dalam tubuh akan dibakar habis. Energi kita diperoleh dari glukosa hasil makan (sahur). Setelah cadangan glukosa habis, energi diperoleh dari glikogen dalam darah. 

 

Setelah kandungan glikogen dalam darah berkurang, otak akan menginformasikan bahwa tubuh sedang lapar sehingga kita harus segera makan. Otak yang mengidentifikasi jika kita sedang puasa alias tidak boleh makan akan merespons dengan menghidupkan program "autolisis".

 

Autolisis merupakan suatu sistem automatisasi dalam tubuh yang berfungsi memformat ulang tubuh menuju kondisi yang ideal. Saat diaktifkan, autolisis akan mencari database mengenai rancangan dasar manusia. 

 

Secara keseluruhan, ada sekitar 50 triliun sel penyusun tubuh yang terdiri atas sekitar 200 jenis sel. Berbekal data detail setiap sel tubuh, autolisis akan mengerti bagaimana seharusnya kondisi sehat dari setiap jenis sel, di bagian tubuh mana seharusnya sel itu berada dan berapa banyak jumlah tiap jenis sel yang ideal bagi tubuh. 

 

Autolisis ini akan menghampiri sel-sel liar yang tidak ada dalam database rancangan dasar manusia. Autolisis akan menghilangkan sel-sel rusak, sel-sel mati, benjolan tumor, serta timbunan lemak yang sering menjadi sarang zat beracun. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian seorang Profesor dari Jepang, Yoshinori Ohsumi yang menemukan teori authophagi pada orang yang sedang berpuasa yang prinsipnya sama dengan autolisis.

 

Jadi prinsip puasa itu menyehatkan dikarenakan dalam tubuh orang yang berpuasa sudah tidak dijumpai sel-sel yang rusak dan mati. Selnya yang rusak dan mati diganti dengan sel yang baru yang lebih siap untuk menjalankan tugasnya.

 

Contoh, bila saluran pencernaan yang tidak melaksanakan puasa, maka akan terjadi gangguan penyerapan yang tidak selektif dimana zat zat yang buruk (gula, lemak dan protein) akan menumpuk dalam tubuh sehingga bisa terkena diabetes melitus (DM), jantung, stroke dll. Sebaliknya mereka yang berpuasa maka sel sel tubuhnya akan senantiasa fresh dan zat zat yang tak berguna di saluran pencernaan akan diubah dan dibuang cara yang selektif.

 

Demikian kuasa Allah SWT yang mengatur mekanisme dalam tubuh kita untuk menguatkan imunitas. Sungguh besar kasih sayang Allah SWT kepada kita para hamba-Nya yang penuh dosa.

 

وَفِي الْأَرْضِ آيَاتٌ لِلْمُوقِنِينَ  وَفِي أَنْفُسِكُمْ أَفَلَا تُبْصِرُونَ

 

“Dan di bumi terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang yakin. Dan juga pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (Q.S. Adz-Dzariyat [51]: 20-21)

 

Ayat di atas mengisyaratkan bahwa pada diri manusia terdapat bukti-bukti kekuasaan dan kebesaran Allah SWT, seperti perbedaan kemampuan, perbedaan bahasa, kecerdasan dan banyak macamnya anggota tubuh yang masing-masing mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Lewat puasa, tanda-tanda kebesaran Allah SWT itu semakin terkuak.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply