RAMADAN BULAN SEDEKAH: PUASA BERKAH DENGAN SEDEKAH
KH. Ihsan Saifuddin, S.Ag
Penasihat Majelis Tabligh PDM Sukoharjo
Ramadan Bulan Sedekah
Mengisi amaliyah Ramadan tanpa meningkatkan
intensitas sedekah ada sesuatu yang kurang dalam meneladani puasa nabi. Hal ini
karena di bulan Ramadan, intensitas sedekah nabi meningkat drastis. Sedemikian
drastis peningkatannya, hingga diibatkan angin berhembus.
Sedekah adalah program unggulan amaliah Ramadan
yang dilakukan kanjeng nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam. Hal ini
dapat dipahami dari hadits berikut:
كَانَ النَّبِيُّ ﷺ أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ، وَكَانَ
أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadan..."
Sedemikian dermawannya nabi di bulan Ramadan
hingga digambarkan laksana angin berhembus. Demikian sebagaimana kelanjutan
hadits di atas, yaitu:
كَانَ أَجْوَدَ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ
الْمُرْسَلَةِ (رواه البخاري: ٣٥٥٤)
"Sifat al juud (kedermawanan) nabi dalam
kebaikan melebihi kencangnya angin yang berhembus.” (HR. Bukhari)
Berkenaan dengan makna hadits tersebut di
atas, Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Al juud berarti rajin dan banyak
berderma.” (Lathaiful Ma’arif : 291)
Imam Ibnu Rajab al Hanbali rahimahullah juga
menyebutkan, “Pada diri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terkumpul berbagai
macam sifat dermawan. Beliau gemar berderma dengan ilmu dan harta beliau.
Beliau juga mengorbankan jiwa untuk memperjuangkan agamanya. Beliau juga
memberikan manfaat pada umat dengan menempuh berbagai macam cara. Bentuk
kemanfaatan yang beliau berikan adalah dengan memberi makan pada orang yang
lapar, menasihati orang yang bodoh, memenuhi hajat dan mengangkat kesulitan
orang yang butuh.” (Lathaiful Ma’arif: 293)
Meningkatkan intensitas sedekah di bulan Ramadan
juga mendapat pernilaian khusus dari Imam Syafi’i rahimahullah, beliau berkata,
“Aku sangat senang ketika melihat ada yang bertambah semangat mengulurkan
tangan membantu orang lain di bulan Ramadan karena meneladani Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga karena manusia saat puasa sangat-sangat
membutuhkan bantuan di mana mereka telah tersibukkan dengan puasa dan shalat
sehingga sulit untuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan mereka. Contoh
ulama yang seperti itu adalah Al-Qadhi Abu Ya’la dan ulama Hambali lainnya.”
(Lathaiful Ma’arif: 301)
Ragam Keajaiban Sedekah
Selayaknya mengisi amaliyah Ramadan dengan
meningkatkan intensitas sedekah. Hal ini karena di dalam sedekah terdapat banyak
keajaiban, antara lain:
Sedekah Penyebab Harta Bertambah
Berkenaan dengan sedekah yang denganya dapat
menambah harta sesungguhnya sesuatu yang ajaib. Pada umumnya, orang memahami
sedekah mengurangi harta. Hal itu secara kalkulasi matematika memang tidak
salah. Akan tetapi, beda dengan "kalkulasi langit" Dengan sedekah
harta akan bertambah. Berkenaan dengan hal tersebut, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِّنْ مَالٍ
“Harta tidak akan berkurang dengan
sedekah..." (HR. Muslim: 2588)
Adapun yang dimaksud dengan "Hartanya
tidak akan berkurang denhan sedekah" Disebutkan dalam Syarh Shahih Muslim,
oleh Imam An Nawawi demikian: “Para ulama menyebutkan bahwa yang dimaksud
disini mencakup 2 hal: Pertama, yaitu hartanya diberkahi dan dihindarkan dari
bahaya. Maka pengurangan harta menjadi ‘impas’ tertutupi oleh berkah yang
abstrak. Ini bisa dirasakan oleh indera dan kebiasaan. Kedua, jika secara
dzatnya harta tersebut berkurang, maka pengurangan tersebut ‘impas’ tertutupi
pahala yang didapat, dan pahala ini dilipatgandakan sampai berlipat-lipat
banyaknya.” (Lihat Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 16/141, Dar Ihya’ At
Turots Al ‘Arobi, cetakan kedua, 1392)
Dengan sedekah harta akan bertambah, oleh para
pinisepuh kita dulu diungkapkan dalam kalimat "Ora lokak malah kebak"
(tidak kurang malah penuh) atau ada juga kalimat yang semisal "Dhemen
weweh bakal wuwuh" (Suka memberi mendapat tambahan).
Apa yang diungkapkan dalam kalimat tersebut di
atas, akan lebih mudah dipahami dengan analogi air sumur yang ditimba atau air
susu ibu yang dimimik bayi.
Sumur yang ditimba airnya tiap hari, tidak
menjadikan airnya habis, malah sumber airnya selalu keluar lebih bersih, jernih
dan sehat. Bayangkan, apa yang terjadi jika sumur yang tidak ditimba airnya,
tentu saja keruh, kotor dan berpenyakit. Hal yang sama, berlaku juga bagi air
susu ibu yang tidak dimimik sang bayi, tentu malah menyebabkan sakit
Sedekah Menjadikan Hidup Penuh Kebahagiaan
Sedekah atau terkadang juga disebut infaq,
dapat dijadikan sarana meraih hidup bahagia. Sedekah yang dengannya menjadi
faktor kebahagiaan hidup dapat dipahami dari penggalan ayat al qur'an "la
khoufun alaihim wala him yahzanun" (tidak ada kekawatiran tidak pula
bersedih) hal itu dapat dipahami bahwa infak menjadi faktor penunjang
kebahagiaan. Inilah selengkapnya ayat tersebut, Allah ta'ala berfirman:
الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُم بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ
سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ
عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
"Orang-orang yang menginfakkan hartanya
di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka
mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran yang mereka rasakan
dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (QS. Al-Baqarah [2]: 274)
Dalam mengomentari ayat tersebut di atas,
Syaikh Muhammad ibn Shalih Al 'Utsaimin rahimahullah dalam Ahkam Al-Qur’an
Al-Karim. Cetakan pertama, tahun 1428 H Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin
Penerbit Madar Al-Wathan Al-Islami berkata:
أَنَّ الإِنْفَاقَ يَكُونُ سَبَبًا لِشَرْحِ الصَّدْرِ، وَطَرْدِ الْهَمِّ،
وَالْغَمِّ لِقَوْلِهِ تَعَالَى: {لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ}
"Ayat ini menunjukkan bahwa infaq
merupakan sebab kelapangan hati serta faktor penghilang kesedihan dan kedukaan.
Berdasarkan pada ayat tadi (tentang orang yang berinfak)”
وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
"Tidak ada kekhawatiran yang mereka
rasakan dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (QS. Al-Baqarah [2]: 274)
وَهَذَا أَمْرٌ مُجَرَّبٌ مَشَاهَدٌ أَنَّ الإِنْسَانَ إِذَا أَنْفَقَ
يَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللَّهِ انْشَرَحَ صَدْرُهُ، وَسَرَّتْ نَفْسُهُ، وَاطْمَأَنَّ
قَلْبُهُ۔
Infaq itu terbukti manjur dan bisa disaksikan
bahwa ketika seseorang berinfaq dengan ikhlas maka muncul rasa lapang, senang
jiwanya, tenteram hatinya
وَقَدْ
ذَكَرَ ابْنُ القَيِّمِ - رَحِمَهُ اللَّهُ - فِي زَادِ المَعَادِ أَنَّ ذَلِكَ مِنْ
أَسْبَابِ انْشِرَاحِ الصَّدْرِ۔
"Berkenaan dengan hal tersebut, Ibnul
Qayyim rahimahullah telah menyebutkan dalam kitab Zaadul Ma'ad bahwa infaq
termasuk salah satu sebab kelapangan hati." (Tafsir Al Baqarah, III/373)
Sepenggal Kisah Keajaiban Sedekah
Sedekah yang dengannya membuat Allah takjub
dan kagum hal ini jelas-jelas membuktikan bahwa sedekah itu amal yang sangat
berbarakah. (Bernilai kemanfaatan dan kebaikan) Berkenaan dengan sedekah
menjadikan Allah merasa takjub, begini kisah selengkapnya menurut hadits nabi
shallallahu alaihi wassalam: "Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah ﷺ lalu dia berkata, 'Aku berada dalam
kesulitan (susah hidup dan lapar).' Maka beliau bawa orang itu ke rumah
sebagian istri-istri beliau, menanyakan kalau-kalau mereka memiliki makanan.
Para istri beliau menjawab; 'Demi Allah yang mengutus Anda dengan kebenaran,
Aku tidak sedia apa-apa selain air.' Begitulah jawaban mereka masing-masing
hingga seluruh istri beliau mengatakan dengan jawaban yang sama. Lalu beliau
bersabda kepada para sahabat: 'Siapa bersedia menjamu tamu malam ini niscaya
dia diberi rahmat oleh Allah Ta'ala.' Maka berdirilah seorang laki-laki Anshar
seraya berkata; 'Aku, ya Rasulullah! ' kemudian dibawalah orang itu ke
rumahnya. Dia bertanya kepada istrinya; 'Adakah engkau sedia makanan? ' Jawab
istrinya; 'Tidak ada, kecuali makanan anak-anak.' Katanya; 'Alihkan perhatian
mereka dengan apa saja. Dan bila tamu kita telah datang, matikanlah lampu dan
tunjukkan kepadanya bahwa kita seolah-olah ikut makan bersamanya. Caranya bila
dia telah mulai makan, berdirilah ke dekat lampu lalu padamkan. Maka duduklah
mereka, dan sang tamu pun makan. Setelah Subuh, sahabat tersebut bertemu dengan
Nabi ﷺ. Lalu beliau bersabda:
قَدْ عَجِبَ اللَّهُ مِنْ صَنِيعِكُمَا بِضَيْفِكُمَا اللَّيْلَةَ
"Sungguh Allah kagum dengan cara kamu
berdua melayani tamu kalian tadi malam." (HR. Muslim: 3829)
Keajaiban sedekah sebenarnya masih sangat
banyak, namun karena keterbatasan segalanya, pembahasan keajaiban sedekah hanya
sebaguannya saja, insya Allah akan dilanjut pada pembahasan di lain kesempatan.
Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar: