SUNNAH
YANG TERLUPAKAN DI BULAN RAMADHAN
Ahmad
Zanin Nu’man, M.Pd.I
Ketua Majelis Tabligh PDM Sukoharjo
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah ...
Setiap
tahun kita bertemu dan melewati ramadhan, sebagai
seorang mukmin tentu ada renungan dan refleksi
tentang ramadhan yang telah kita lewati. Apakah ada amalan yang masih sering dilupakan
dan terlewat begitu saja? Hal ini perlu kita lakukan agar Ramadhan tahun ini
menjadi lebih bermakna serta dapat menambah
pahala dan meraih keutamaan bulan Ramadhan.
Berikut beberapa amalan sunnah yang sering terlupakan oleh
sebagian muslim saat Ramadhan :
1.
Menyegerakan Berbuka Puasa
Di antara amalan yang disunnahkan saat puasa adalah menyegerakan
berbuka (ta‘jîl al-fithr) bila telah yakin masuknya waktu berbuka puasa
(waktu maghrib). Nabi SAW berpesan agar menyegerakan berbuka puasa dengan makan
dan minum sesegera mungkin karena hal tersebut merupakan bagian dari kebaikan. Sebagaimana Sabda
Rasulullah saw :
وَعَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :
لاَيَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا
عَجَّلُوا الْفِطْرَ
Dari Sahl bin Sa’ad r.a Rasulullah saw bersabda : Senantiasa
manusia di dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka.” [HR. Bukhari 4/173
dan Muslim 1093]
Rasulullah saw senantiasa menyegerakan berbuka dan beliau shalat
maghrib seteelah berbuka. Sebagaimana sabda beliau :
عَنْ أَنَسٍ بْنِ مَاِلك رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ قَالَ: «مَا رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم صَلَّى صَلاَةَ
الْمَغْرِبِ حَتَّى يُفْطِرَ وَلَوْ عَلَى شَرْبَةِ مَاءٍ» رواه ابْنُ حِبَّان
Dari Anas bin
Malik r.a berkata : Saya tidak pernah
melihat Rasulullah saw shalat maghrib sebelum berbuka, sekalipun berbukanya
hanya dengan stengguk air. (HR. Ibnu Hibban)
2.
Berdo’a saat berbuka
Perlu dicatat, bahwa salah satu waktu yang mustajab untuk
berdo'a adalah ketika berbuka puasa. Sebagaimana
hadits Rasulullah dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda :
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ
الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَاْلإِمِامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ
Ada tiga
golongan yang do’anya tidak tertolak : orang yang berbuasa hingga berbuka, imam
yang adil, dan orang yang terdzalimi. (HR. At-tirmidzi)
Ketika berbuka
puasa adalah waktu terkabulnya do’a karena ketika itu orang yang berpuasa telah
menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri kepada Allah
swt
Adapun Do’a buka
puasa adalah :
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ
الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Telah hilang
rasa haus, urat-urat menjadi segar, dan insyaAllah dita[kan sebagai pahala
Hal ini
berdasarkan Hadits Nabi :
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ
اللهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَتِ الْعُرُوْقُ،
وَثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَآءَ الله. رواه أبو داود
Dari ibnu Umar
r.a ia berkata ; Rasulullah saw apabila berbuka puasa ia mengucapkan
dzahabadh-dhama’u wabtalathil-uruqu wa stabatal-ajru insyaAllah. (telah hilang
rasa haus, urat-urat menjadi segar, dan insyaAllah dita[kan sebagai pahala.
(HR. Abu Dawud)
3.
Mengakhirkan Sahur
Seseorang yang hendak melakukan puasa Ramadhan disunahkan untuk
makan sahur, namun terkadang sebagian kita malas untuk melakukannya karna
alasan masih ngantuk atau masih kenyang, perlu dipahami bahwa tujuan sahur
bukan sekedar agar kuat dalam menjalankan puasa namun didalam sahur terdapat
keberkahan, sebagaimana sabda Rasulullah saw
تَسَحَّرُوْا فَإِنَّ فيِ السَّحُوْرِ بَرَكَةٌ ( رواه البخاري ومسلم)
Makan sahurlah kalian, karena didalamnya terdapat
keberkahan.”
(HR:
Bukhari dan Muslim)
Dalam Hadits Lain dijelaskan bahwa nabi sangat
menganjurkan untuk tidak meninggalkan sahur meskipun hanya dengan seteguk air.
Sebagaimana sabdanya :
السَّحُوْرُ أَكْلُهُ بَرَكةٌ، فَلاَ تَدْعُوْهُ، وَلَوْ أنْ
يَجْرَعَ أحَدُكُمْ جُرْعةً مِنْ مَاءٍ؛ فإنَّ اللهَ عزَّ وجلَّ وَمَلَائِكَتَهُ
يُصَلُّوِنَ عَلَى المُتَسَحِّرِيْنَ
Makan sahur adalah
berkah, maka janganlah kamu tinggalkan, meskipun hanya dengan stengguk air,
karena Allah swt dan para malaikat-nya memberi shalawat kepada orang-orang yang
nakan sahur
(HR. Ahmad)
Di sisi lain sahur merupakan pembeda antara
puasanya orang Islam dan puasanya ahlul kitab. Sebagaimana sabda Rasulullah saw
:
عَنْ عُمْرُو بْنِ اْلعَاصِ رضي الله عنه أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ
صلى الله عليه وسلم قال: «فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وصِيَامِ أهْلِ الكِتَابِ،
أكْلَةُ السَّحَرِ
Dari Amru bin Ash
ra. Rasulullah saw bersabda : perbedaan antara puasa kita dan puasa ahli kitab adalah
makan sahur
(HR. Muslim)
Tidak hanya makan sahur yang menjadi kesunahan
tapi waktu pelaksanaannya juga disunahkan diakhirkan Rasulullah bersabda,
عَنْ أَنَسٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ رضي الله عنه قَالَ تَسَحَّرْنَا
مَعَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ قُلْتُ كَمْ كَانَ
بَيْنَ الْأَذَانِ وَالسَّحُوْرِ قَالَ قَدْرَ خَمْسِيْنَ آيَةً (رواه البخاري (
Dari Anas bin Zaid
bin Tsabit r.a ia berkata : Kami makan sahur bersama Nabi kemudian ia pergi
shalat. Aku (Anas) bertanya : berapa lama selang antara adzan subuh dan sahur ?
Zaid menjawab : kira-kira membaca 50 ayat al-Qur’an (muttafaq ‘alaih)
4.
Membaca al-Qur’an dan Menghatamkannya
Salah satu bentuk keagungan bulan Ramadhan adalah sebagai syahrul qur’an, dimana di
bulan ini kita diingatkan akan sebuah
periatiwa besar dalam sejarah peradaban islam, yaitu peristiwa diturunkannya
al-Qur’an. Bulan suci Ramadhan menjadi waktu yang tepat untuk berinteraksi
dengan Allah melalui Alquran. Salah satu caranya adalah dengan memperbanyak
membaca dan mengkhatamkannya. Namun seiring berjalannya waktu saat masuk
pertengahan puasa banyak kaum muslim yang sudah tidak lagi tadarus al Qur’an
meskipun belum menghatamkannya, alasan yang sering dipakai adalah karena
kesibukan dan padatnya agenda.
Membayangkan al-Qur'an yang begitu tebal kadang membuat kita
berfikir akan sulit menghatamkannya dalam satu bulan, namun jika kita memiliki
target maka akan terlihat mudah.
Perlu diketahui :
§
Al-Qur'an
terdiri dari 30 Juz
§
Rata-rata tiap
juz terdiri dari 10 lembar
§
Satu bulan ada
30 hari
§
Shalat wajib
ada 5 waktu
Jika kita ingin menghatamkan al-Qur’an (1x) dalam satu bulan
maka kita harus membacanya setiap hari 1 juz (10 lembar), caranya bagaimana?
cukup dengan membaca 2 lembar setiap selesai shalat fardhu, maka tanpa terasa
kita akan menyelesaikan 1 Juz dalam satu hari. jika kitan konsisten setiap hari
1 juz, maka dalam 1 bulan (30 hari) kita akan menyelesaikan 30 juz (Khatam).
Jika kita inging mengkhatamkan lebih dari 1x
dalam satu bulan, maka kita tinggal menambah jumlah lembar yang kita baca
setiap harinya. Berikut Tabel Target Khatam al-Qur'an dalam 1 bulan :
Target
Khatam |
Subuh |
Dzuhur |
Asyar |
Maghrib |
Isya’ |
1 X |
2 lembar |
2 lembar |
2 lembar |
2 lembar |
2 lembar |
2 X |
4 lembar |
4 lembar |
4 lembar |
4 lembar |
4 lembar |
3 x |
6 lembar |
6 lembar |
6 lembar |
6 lembar |
6 lembar |
Mengapa kita mesti Khatam
al-Qur'an di bulan Ramadhan ? Karena
membaca al-Qur'an memiliki keutamaan yang luar biasa serta pahala yang berlipat
ganda. Apalagi dikerjakan di bulan Ramadhan tentu pahala akan semkin
dilipatgandakan. Sebagaimana sabda Rasulullah saw :
عن ابن مسعود رضي الله عنه قال: قال
رسول الله صلى الله عليه وسلم : «مَنْ قَرَأ حَرْفاً مِنْ كِتابِ اللهِ فَلَهُ
حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أمْثَالِها، لاَ أَقُوْلُ: ألم حَرْفٌ، وَلَكِنْ:
ألِفٌ حَرْفٌ، ولاَمٌ حَرْفٌ، ومِيمٌ حَرْفٌ
Dari ibnu Mas’ud r.a berkata,
Rasulullah saw bersabda : Barang siapa yang membaca satu huruf dari
al-Qur’an maka baginya satu kebaikan, dan kebaikan itu akan dilipatgandakan
sepuluh kali. Aku tidak mengatakan bahwa ألم (alif laam mim) itu satu huruf, akan tetapi alif satu huruf,
lam satu huruf, dan mim satu huruf. (HR. at-Tirmidzi)
Dalam Hadits lain juga
dijelaskan :
عَنْ أبى أُمَامَةَ الْبَاهِلِيُّ قَالَ سَمِعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِقْرَءُوا الْقُرْآنَ
فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
Dari
Abu Umamah al-Bahili ia berkata, aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Bacalah Al-Quran, sebab ia akan datang di hari kiamat kelak
sebagai pemberi syafaat kepada pembacanya.” (HR. Muslim No. 804)
Tidak ada komentar: